JAKARTA – Motor Mania, kalian lebih suka membeli motor second atau baru? Semua pasti memiliki alasan tersendiri. Mulai dari masalah harga, tipe, tahun produksi, model, dan lainnya. Kesempatan kali ini, kami akan memberikan beberapa tips untuk mendapatkan motor yang prima dan menarik meski tida memelinya dari baru.
Motor second memiliki tempat tersendiri bagi para rider, apalagi mereka yang mencintai motor klasik dan jadul. Kesempatan untuk membeli motor baru sebenarnya ada, namun ada beberapa hal di bawah menarik untuk di simak -khususnya bagi Motor Mania- yang mengidamkan motor lama rasa baru. Mulai dari motor matic, sport, kopling untuk harian, motor klasik, motor gede (Moge) hampir memiliki cara yang sama dalam menentukan motor second rasa baru.
Alasan umum
Lebih suka model lama
Tidak dipungkiri bahwa peminat motor klasik dengan usia yang sudah tidak muda lagi mendapat perhatian. Bahkan untuk motor produksi beberapa tahun sebelumnya masih saja digandrungi dengan alasan tertentu.
Motor modifikasi
Tidak dapat dipungkiri modifikasi masih menjadi pilihan mereka yang suka motor. Keuntungan lain dari pemilihan motor hasil modifikasi adalah Motor Mania tidak prelu lagi memasang aksessoris yang diharapkan.
Hal teknis pemilihan motor second
- Cek kondisi fisik motor yang akan dibeli
Yang menjadi perhatian paling mudah adalah kondisi tampilan dari sepeda motor. Kita bisa perhatikan apakah warnanya sudah kusam, ada lecet pada bagian body, kondisi mika lampu depan, dan lainnya. - Cek nomor rangka dan mesin. Pengecekan seara langsung dapat dilakukan dengan cara membandingkan nomor yang tertera dalam STNK dan pada STNK. Jika diperlukan Motor Mania dapat mengceknya dengan mengirimkan SMS ke Polda.
- Cek harga pasar. Manfaatkan kemudahan internet untuk mengetahui harga pasaran dari sebuah motor yang akan dipinang. Jangan mudah terbuai karena Motor Mania sudah sangat mengidamkan motor tersebut.
- Cek kondisi oli mesinUkur oli mesin menggunakan stik yang tersedia. Pastikan ukurannya berada dalam batas normal, tidak lebih apalagi kurang. Oli berlebihan akan membuat suara mesin lebih halus. Hal ini dapat menyembunyikan suara asli motor yang mungkin kasar atau berisik.
- Pengecekan speedometer
Pastikan tidak ada retak atau tanda-tanda lain pasca pembongkaran. Ketahui jarak tempuh yang sudah dilakukan. Jika lebih dari 20.000 km berpotensi banyak komponen yang mesti diganti.
- Cek stasioner mesin
Perhatikan apakah bisa langsan (stasioner). Kondisi mesin normal dapat langsam pada putaran kurang lebih 1.500 rpm. Pastikan tidak ada bunyi kasar dari ruang bakar (mesin).
- Cek speedometer
Pastikan tidak ada retak atau tanda-tanda lain pasca pembongkaran. Ketahui jarak tempuh yang sudah dilakukan. Jika lebih dari 20.000 km berpotensi banyak komponen yang mesti diganti.
- Hidupkan mesin motor
Perhatikan apakah bisa langsan (stasioner). Kondisi mesin normal dapat langsam pada putaran kurang lebih 1.500 rpm. Pastikan tidak ada bunyi kasar dari ruang bakar (mesin).
- Cek perpindahan gigi
Untuk motor non matik, lakukan test ride, rasakan apakah ada kesulitan atau tidak dalam perpindahan transmisi. Apabila sulit maka kampas kopling sudah menandakan untuk segera diganti.Jika ada suara mendesir saat motor dikendarai, kemungkinan besar gigi primer akan segera habis.
- Cek kondisi rangka dan sasis
Perhatikan kelurusan ban depan dan belakang motor, pastikan juga rangka tidak ada yang bengkok. Kendarai dengan kecepatan 40 km/jam kemudian tekan rem sedikit mendadak untuk memastikan kemudahan pengendalian. Ini juga dapat digunakan sebagai indicator kelurusan sasis dan poros setang.
- Periksa lokasi rentan kebocoran
Jalankan motor kurang lebih 500 meter, kemudian perhatikan apakah ada kebocoran pada oli melalui celah mesin. Cek juga apakah ada kebocoran dari radiator.
- Cek kelistrikan
Cek lampu (depan, sein, rem, utama), klakson, lampu speedometer, juga starter.
- Cek kaki-kakiPeriksa kelurusan antara roda depan dengan belakang, ini untuk memastikan sasis tidak bengkok, atau motor yang pernah jatuh atau benturan keras bisa menyebabkan kebengkokan pada sasis.
- Lakukan test ride motor second
- Pastikan penjual memiliki pengalaman terpercaya
- Barangnya asli dengan surat-surat
- Motornya asli kebagusannya
- Menerima komplenan dalam beberapa waktu ke depan setelah membeli

Konsekuensi membeli motor second
Surat-surat kendaraan atas nama pemilik sebelumnya
Masa pakai part